Friday, March 13, 2009
Atur Tampilan Informasi di Windows Explorer
Folder yang berisi file yang disertai informasi detail akan ditampilkan berikut informasi detail itu. Andai saja folder yang kita buka saat ini adalah folder yang berisi file MP3 yang memiliki informasi soal judul lagu, album, tahun, dan informasi lain. Folder tersebut akan muncul dalam beberapa kolom yang berisi informasi “Name”, “Size”, “Type”, “Artist”, “Album Title”, “Year”, “Track Number”, dan “Duration” untuk setiap file.
Anda juga bisa menambahkan kolom “Genre”, “Bitrate”, “Author”, “Comment”, atau kolom lain. Anda juga bisa menghilangkan kolom yang Anda anggap tak perlu.
Untuk melakukan hal itu, ikuti saja langkah-langkah ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Masuklah ke folder yang ingin Anda atur detail-nya.
3. Kliklah [View] > [Details] untuk mengaktifkan mode Details.
4. Klik kanan pada salah satu kolom di bagian atas lalu klik menu [More…].
5. Pada bagian “Details:”, Anda dapat menentukan kolom yang akan dimunculkan dengan memberi atau menghilangkan tanda centang di bagian depan masing-masing kolom.
6. Untuk memindahkan posisi suatu kolom, Anda bisa menggunakan tombol [Move Up] dan [Move Down].
7. Anda juga bisa mengubah lebar kolom dengan mengisikan kotak “Width of selected colomn” dalam satuan piksel.
8. Setelah Anda mengatur semuanya, klik [OK].
Sumber: PCplus
Peduli Password, Amankan Data
Sebagai manusia yang hidup di era teknologi informasi, penggunaan password tentunya sudah menjadi bagian dari aktifvtas keseharian. Password atau kata sandi banyak digunakan untuk melakukan suatu proses yang dikenal dengan istilah otentikasi, yaitu sebuah proses untuk memastikan bahwa seseorang yang akan melakukan akses masuk adalah benar-benar orang yang memang sudah terdaftar dalam daftar valid user dari sistem yang bersangkutan.
Penggunaan password dapat membatasi siapa saja yang boleh memasuki suatu sistem dan mengakses resource tertentu. Oleh karenanya, password memiliki peranan yang sangat vital dalam segi keamanan dari suatu sistem. Sayangnya masih ada beberapa orang (dan jumlahnya lumayan banyak) yang masih belum menyadari hal ini dan cenderung menyepelekan aspek kekuatan dari password itu sendiri.
Ada juga orang-orang yang mulai menyadari peranan penting dari password, tetapi belum mengetahui bagaimana memilih password yang baik. Tulisan ini mencoba membantu Anda dalam meningkatkan kekuatan dari password yang Anda gunakan.
Panduan Sederhana dalam Memilih Password
Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat membantu Anda dalam memilih password yang memiliki tingkat kekuatan yang baik:
Pilihlah password yang mudah Anda ingat tetapi cukup sulit untuk ditebak oleh orang lain. Anda bisa memilih kata ataupun frasa yang sifatnya pribadi dan hanya diketahui diri Anda. Dengan demikian Anda akan mudah untuk mengingat password tersebut. Akan sangat konyol rasanya bila Anda membuat password yang sulit ditebak oleh orang lain tetapi Anda sendiri tidak bisa mengingatnya.
Jangan sepelekan tips ini karena kejadian ini seringkali ditemui di hampir sebagian besar instansi di mana terdapat user yang lupa password yang digunakannya. Tips ini juga dapat membantu Anda dalam mengingat sejumlah password dari beberapa account yang Anda miliki.
Pilihlah password dengan jumlah karakter yang cukup panjang. Makin banyak jumlah karakter yang Anda gunakan, makin tinggi tingkat kekuatan dari password Anda. Beberapa profesional di bidang IT Security menyarankan untuk memilih password dengan minimal 8 karakter.
Pilihlah password yang mengandung perpaduan antara huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter spesial seperti tanda baca. Semisal Anda memilih frasa “cintasejati” sebagai password. Anda bisa meningkatkan kekuatan dari password dengan melakukan perubahan kecil sehingga menjadi “c1Nt4$3Jat1”.
Hal-hal yang Harus Dihindari dalam Memilih Password
Selain poin-poin yang sudah dipaparkan sebelumnya, ada beberapa hal yang harus Anda hindari dalam memilih password guna meningkatkan kekuatan dari password.
Hal penting pertama yang harus Anda ingat adalah jangan pernah menggunakan blank password atau password kosong. Ini memang terdengar konyol tetapi kejadian ini pun seringkali ditemui di mana seorang user merasa malas untuk menghafal password dan memutuskan untuk menggunakan password kosong untuk account yang dimilikinya.
Jangan pernah menggunakan password yang mengandung karakter yang sifatnya perulangan atau berurutan, misalnya “12345”, “defgh”, “ddddd” atau yang memiliki posisi berurutan pada papan keyboard seperti “asdfg”.
Jangan pernah menggunakan data pribadi yang sifatnya diketahui oleh umum, seperti tanggal lahir, alamat rumah, nama istri, dan data-data sejenis lainnya.
Kebiasaan yang Perlu Diperhatikan dalam Menjaga Kekuatan Password
Ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya mulai dibudayakan berkaitan dengan penggunaan password guna tetap menjaga kekuatan dari password itu sendiri.
Jangan pernah men-share password yang Anda miliki kepada siapa pun. Perpaduan antara username dan password merupakan identitas Anda di dalam suatu sistem.
Apabila Anda men-share ke orang lain, ia dapat memasuki sistem dengan menggunakan indentitas Anda. Artinya sistem akan mengidentifikasi orang tersebut sebagai diri Anda dan apa pun aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut akan dicatat sebagai aktivitas yang Anda lakukan.
Bisa dibayangkan bila ternyata orang tersebut melakukan aktivitas yang sifatnya melanggar hukum, maka yang tercatat oleh sistem sebagai pelaku tidak lain dan tidak bukan adalah diri Anda sendiri.
Jangan pernah menuliskan password yang Anda miliki pada selembar kertas atau pada suatu file yang dapat diakses dengan mudah oleh orang lain. Kejadian ini juga banyak ditemui di beberapa perkantoran: karena takut melupakan password-nya, orang menuliskannya pada sebuah kertas kecil dan menempatkannya di bawah keyboard, bahkan menempelkannya pada layar monitornya.
Gantilah password Anda secara periodik. Beberapa profesional di bidang IT Security menyarankan untuk melakukan penggantian password setiap tiga minggu sekali, dan password baru yang dipilih tidak boleh sama dengan lima password yang sebelumnya pernah digunakan.
Misalkan sebelumnya Anda pernah menggunakan password “B3b3kG0r3ng” dan , “B3b3kP4ngg4ng”, maka password Anda tidak dianjurkan untuk kembali menggunakan “B3b3kG0r3ng” sebagai password berikutnya. Anda baru boleh menggunakan password tersebut setelah melewati siklus penggantian password yang keenam.
(InfoKomputer/Setia Budi—Kontributor)
Wiwiek Juwono
Lupa Password Windows XP?
Adakalanya kita lupa password yang pernah kita pasang di komputer bersistem operasi Windows XP. Padahal tanpa password tersebut, kita tidak bisa melakukan apa-apa di komputer. Password ini memang ibarat kunci masuk pintu di rumah. Jadi apa yang harus dilakukan? Memformat seluruh harddisk? Jangan!
Jika dalam Windows XP Anda terdapat dua account user, lakukan langkah ini:
1. Login sebagai salah satu user yang password-nya Anda ingat.
3. Dalam kotak Open ketik control userpasswords2, lalu klik OK.
4. Klik user account yang kelupaan password-nya, lalu klik Reset Password.
5. Ketikkan password baru Anda di bagian New password dan di baris Confirm new password, lalu klik OK.
Cara di atas akan berhasil kalau di komputer Anda ada dua atau lebih account user. Namun bagaimana jika Anda satu-satunya pengguna PC tersebut, alias hanya ada satu account user di Windows XP? Tetap tidak masalah.
Gunakan saja bantuan freeware Austrumi. Download-lah freeware ini di alamat http://prdownloads.sourceforge.net/austrumi/austrumi-0.9.2.iso?download
Download-lah file image Austrumi sebesar 50MB, lalu bakar (burn) file ISO tersebut ke dalam sebuah CD kosong. Selanjutnya, gunakan CD tersebut untuk booting. Pada saat tampil menu boot, ketik boot: nt_pass lalu tekan Enter. Berikutnya, ikuti petunjuk yang terpampang pada layar. Selamat mencoba!
Cara Cepat Install Ulang Sistem Operasi
Instalasi sistem operasi memakan waktu yang tidak sebentar. Yah, siapkanlah waktu 30 menit - 1 jam. Lamanya instalasi tergantung perangkat keras (baca: prosesor, memori, dan harddisk) yang dipakai.
Sebetulnya instalasi ulang sistem operasi tidak selalu harus berjalan begitu lama. Dengan melakukan kloning terhadap harddisk, kita tidak perlu melalui proses instalasi yang panjang. ita cuma perlu menyalin dari hasil kloning dan PC pun bersistem operasi lagi. Supaya hasil kloning berupa sistem operasi yang masih segar, lakukan kloning sesaat setelah Anda selesai meng-install sistem operasi dan berbagai driver. Program-program lain sebaiknya belum di-install.
Inti dari kloning harddisk adalah menyalin isi seluruh harddisk ke media lain - bisa ke harddisk lain, CD, DVD, atau harddisk eksternal. Dengan melakukan kloning, Anda akan mendapatkan isi CD-R sama persis dengan isi harddisk.
Kita butuh beberapa parangkat untuk melakukan kloning. Pertama adalah software untuk kloning. Salah satu yang bisa gunakan adalah Norton Ghost dari Symantec. Kita juga butuh CD-writer, CD start-up, dan 2 disket floppy 1, 44 MB.
Simpan ke CD
Karena kita akan melakukan kloning terhadap sistem operasi, drive yang berisi sistem operasi yang akan dikloning - biasanya drive C. Tapi, bisa saja kan sistem operasi ada di drive lain, misalnya karena ada lebih dari satu sistem operasi dalam PC.
Pada tutorial ini, PCplus akan melakukan kloning terhadap drive C yang berisi sistem operasi Windows dengan ukuran partisi sebesar 400 MB.
Tanpa ba bi bu lagi, mari langsung mulai.
1. Jalankan Norton Ghost dengan mengklik [Start] > [Program] > [Norton Ghost] > [Norton Ghost].
2. Anda akan menjumpai tampilan Ghost Basic. Pilih opsi pertama, yaitu [Backup].
3. Klik [Next].
4. Dalam opsi Source pilih pilih drive C. Dalam opsi Destination pilih [Recordable CD or DVD]. Setelah itu, klik [Next] > [OK].
5. Tekan tombol [Next], [Next] lagi, [Next] sekali lagi. Lalu klik [Continue], klik [Run Now], dan terakhir klik [OK].
Windows akan restart dan Norton Ghost pun melakukan back-up. Kini Anda memiliki 1 CD yang merupakan image dari drive C Anda. Isi dari CD tersebut hanyalah 1 file yang berekstensi GHO. Anda tidak dapat melihat isi dari file tersebut tanpa bantuan Ghost Explorer. Dengan bantuan Ghost explorer, Anda dapat melihat file yang ada di dalam file GHO tersebut.
Bikin Start-up Disk
Kita butuh disket start-up agar hasil image berupa file GHO bisa dipakai ketika kita hendak “meng-install ulang” sistem operasi. Start-up disk itu berupa dua disket floppy 1,44 MB. Disket pertama kita sebut “disket A”, sedangkan disket kedua kita sebut dengan “disket B”.
Jalankan Norton Ghost dan klik [Ghost Utilities] > [Norton Ghost boot wizard] > [CD/DVD startup disk with ghost] > [Next] > [Use PC-DOS] > [Next] > [Next] > [Next] > [Next] > [OK]. Masukkan disket kosong untuk dijadikan CD/DVD start-up. Tekan [Start] untuk melakukan format disket, setelah itu tekan [Close].
Selanjutnya disket akan dijadikan start-up disk. Ketika konfirmasi untuk memasukkan disket kedua muncul, keluarkan disket A dan masukkan disket B. Tekan [Start] untuk melakukan format dan tekan [Close]. Tunggu sampai proses selesai, lalu tekan [Finish] untuk mengakhiri.
Kini Anda telah memiliki 2 disket startup disk. Disket ini yang akan digunakan untuk booting pertama kali. Perlu diperhatikan bahwa kedua disket itu saling berhubungan satu sama lain. Disket A tidak dapat berjalan tanpa adanya disket B, begitu pun sebaliknya. Disket B tidak dapat berjalan tanpa adanya disket A.
“Install”
Kenapa install-nya dikasih tanda petik? Itu karena sesungguhnya kita tidak meng-install sistem operasi. Tetapi, hanya menyalin sistem operasi yang pernah kita install sebelumnya.
Langkah-langkah ini dilakukan ketika kita hendak menyegarkan kembali sistem operasi. Yang kita lakukan adalah kloning dari CD ke harddisk.
Pada BIOS, aturlah agar boot dilakukan dari disket floppy. Masukkan disket A pada floppy drive. Ikuti petunjuk yang ada pada monitor, jika Anda disuruh memasukkan disket B, maka masukkan disket B. Anda diminta untuk memasukkan disket A kembali dan tekan [Enter], dan yang terakhir Anda diminta kembali untuk memasukkan disket B.
Kini Anda telah memasuki Norton Ghost.
Untuk melakukan kloning dari CD ke harddisk, pilih [Local] > [Partition] > [from image]. Arahkan pada CD-ROM yang berisi file GHO, lalu tekan [Open]. Pada “Select source partition from image file”, klik [OK]. Lalu pada “Select local destination drive by clicking on the drive number”, klik [OK]. Pilih drive yang akan dikloning, pilih drive C, tekan [OK] dan tekan [Yes].
Kloning akan berjalan sampai mencapai 100 persen. Tekan [Reset computer] untuk restart. Keluarkan disket dari floppy drive dan aturlah pada BIOS Anda agar melakukan booting pertama dari hard disk.
Sumber: PCplus
Periksalah Kompatibilitas MS Vista
Caranya mudah, sebab Microsoft dikabarkan merilis tool yang dirancang untuk memberitahu penggunanya apakah hardware dan software mereka akan bekerja dengan baik pada Vista. Lho, bukannya tool seperti ini sudah ada sebelum Vista hadir 18 bulan lalu?
Hmm, yang diluncurkan Microsoft ini adalah Windows Vista Compatibility Center. Atau sesuatu yang serupa itu. Sebab jika sekarang Anda mengunjungi situs tersebut (www.microsoft.com/windows/compatibility), Anda akan disambut dengan pesan “The Windows Vista Compatibility Center will be launching soon, please check back!”
Padahal situs tersebut sudah diumumkan kehadirannya oleh Brad Brooks (Corporate Vice President of Windows Consumer Product) pada acara Microsoft's Worldwide Partner Conference di Houston, AS kemarin. Dalam keynote-nya disebutkan bahwa situs ini akan mencantumkan sekitar 9000 produk (3500 aplikasi dan 5500 perangkat) dengan misi ‘menghapus mitos” bahwa Windows Vista tidak kompatibel dengan banyak aplikasi dan perangkat.
WIEK
Hapus Password yang Tersimpan di Vista
Saat mengakses perangkat lain yang ada di jaringan, pengguna bisa diminta untuk memasukkan nama pengguna berikut password. Supaya tidak repot berkali-kali mengetik password, pengguna bisa memberikan tanda centang di depan opsi [Save password]. Selanjutnya, saat mengakses perangkat yang sama, ia tidak perlu mengetik password lagi, isi folder akan langsung terbuka.
Bagaimana menghapus password yang telah terlanjur disimpan Windows? Mudah saja. Ikuti langkah ini.
1. Di Windows Vista, klik [Start], ketik “rundll32.exe keymgr.dll, KRShowKeyMgr” pada kolom pencarian, dan tekan [Enter].
2. Jendela “Stored User Names and Passwords” muncul. Di jendela tersebut Anda dapat melihat semua akun yang password-nya tersimpan di komputer. Untuk menghapusnya, klik tombol [Remove].
3. Klik [OK] pada jendela konfirmasi dan akun akan terhapus dari daftar pertanda bahwa password yang tersimpan telah terhapus.
4. Ulangi tahap 2 dan 3 di atas untuk menghilangkan password pada akun lainnya.
5. Setelah selesai, klik [Close].
Sumber: PCplus
Mengoptimalkan Windows Vista
Sayang, sekian dari beberapa fitur itu bisa membikin kerja komputer menurun. Fitur yang mempercantik tampilan Vista ternyata menjadi beban bagi kerja kartu grafis. Fitur buat orang kantoran yang tidak dipakai orang rumahan membebani memori. Fitur-fitur yang kurang terpakai itu baiknya dimatikan saja agar kerja komputer lebih cepat.
Tepatnya, fitur apa saja yang harus dimatikan? Apa semua fitur yang PCplus beritahu di artikel ini? Tidak ada jawaban yang pasti, tergantung pada bagaimana komputer digunakan dan selera sang empunya komputer. Pada laptop milik PCplus, hanya sebagian fitur yang dimatikan.
Sebelum mengutak-atik fitur Vista, sebaiknya bikin dulu “restore point”. Jadi, kalau ada apa-apa setelah sebuah fitur dimatikan, tinggal kembali lagi ke “restore point” itu.
Sidebar
Sidebar berisi aplikasi-aplikasi kecil, seperti jam, slide show foto, serta RSS. Pengguna PC harus membayar dengan menurunnya kerja komputer untuk hal-hal kecil itu. Kalau dimatikan, kerja PC bisa lebih cepat. Cepatnya itu terasa saat Windows dinyalakan (boot).
Cara mematikannya seperti ini.
1. Klik kanan di Sidebar (di area mana pun), lalu klik [Close Sidebar].
2. Hilangkan tanda centang pada [Uncheck Start Sidebar when Windows starts].
3. Klik [OK].
Aero
Vista punya Aero yang merupakan suatu paket yang mempercantik tampilan Vista. Kalau diaktifkan, Vista akan punya berbagai efek yang harus diakui memang cukup mengagumkan.
Salah satu efek yang dibanggakan Microsoft adalah Flip 3D. Fungsinya untuk berpindah aplikasi, tetapi dengan efek 3D. Flip 3D mempercantik fungsi pindah aplikasi yang diakses dengan tombol [Alt] + [Tab]. Flip 3D sendiri diakses dengan tombol [Windows] + [Tab].
Sayangnya, pada komputer yang spesifikasi perangkat kerasnya pas-pasan, Aero menjadi beban. Begitu juga pada komputer yang isinya sudah kelewat banyak.
Berikut cara mematikan Aero.
1. Klik kanan pada desktop, lalu klik [Personalize].
2. Klik [Windows Color and Appearance].
3. Pada kotak yang muncul, klik [Open classic appearances properties for more color options]. Enggak menemukan opsi itu? Berarti, Aero memang sudah tidak aktif. Ketika spesifikasi perangkat keras tidak memenuhi syarat, Aero memang otomatis mati.
4. Pilih [Windows Vista Basic].
5. Klik [OK].
Tidak semua efek yang cantik berasal dari Aero. Ada beberapa efek yang memang sudah ada di Windows, misalnya efek bergeser dari jendela yang di-minimize atau efek munculnya petunjuk (tooltip).
Efek-efek itu bisa juga dimatikan. Caranya begini.
1. Klik [Start], klik kanan pada [Computer] lalu klik [Properties].
2. Klik [Advanced System Properties].
3. Pada kotak yang muncul, klik tab [Advanced].
4. Klik [Settings] yang ada di kotak “Performance”.
5. Lihatlah pilihan-pilihan efek yang muncul. Gampangnya, matikan saja semua. Tapi, bisa saja sebagian yang dimatikan. Hilangkan tanda centang pada efek yang hendak dimatikan.
Internet Printing Client
Ada loh layanan cetak online. Orang bisa mengirim foto ke penyedia layanan, foto dicetak, lalu dikirim ke suatu alamat. Kalau layanan seperti ini tidak pernah digunakan, matikan saja fitur “Internet Printing Client”.
Caranya:
1. Buka Control Panel, lalu klik [Programs and Features].
2. Klik [Turn Windows features on or off] yang ada di sebelah kiri.
3. Di kotak “Windows Features”, klik [Print Services].
4. Hilangkan tanda centang pada [Internet Printing Client].
5. Klik [OK].
6. Restart komputer setelah diminta.
Windows Meeting Space
Meeting Space adalah sebuah fitur yang memungkinkan seorang pengguna komputer berbagi file dengan kawannya yang berada dalam 1 jaringan komputer. File itu bukan cuma dibagi, tapi bisa diedit berbarengan. Kalau fitur ini tidak pernah dipakai, dimatikan saja yah.
Ini caranya:
1. Buka Control Panel, lalu klik [Programs and Features].
2. Klik [Turn Windows features on or off] yang ada di sebelah kiri.
3. Hilangkan tanda centang pada “Windows Meeting Space”.
4. Klik [OK].
Fitur-Fitur Tablet PC
Vista dilengkapi dengan fitur untuk Tablet PC. Kalau saja Vista tidak di-install di Tablet PC, buat apa fiturnya diaktifkan. Toh, tidak akan digunakan.
Cara mematikannya:
1. Buka Control Panel, lalu klik [Programs and Features].
2. Klik [Turn Windows features on or off] yang ada di sebelah kiri.
3. Di kotak “Windows Features”, hilangkan tanda centang pada [Tablet PC Optional Components].
4. Klik [Start], ketikan “services” di kotak pencarian. Ketika muncul [Services] di hasil pencarian, klik di situ.
5. Cari [Tablet PC Input Services]. Kalau sudah ketemu, klik ganda di situ.
6. Pada menu drop-down “Startup type”, pilih [Disabled].
7. Klik [OK].
ReadyBoost
ReadyBoost sedianya mempercepat Vista. Tapi, apa peningkatan kecepatannya sangat terasa? Pada beberapa kasus, penggunaan ReadyBoost justru memperlambat komputer.
ReadyBoost bisa dimatikan di bagian Services dengan cara:
1. Klik [Start], ketikan “services” di kotak pencarian. Klik [Services] pada hasil pencarian.
2. Klik ganda pada [ReadyBoost].
3. Pada menu drop-down “Startup type”, pilih [Disabled].
4. Klik [OK].
Laporan Kesalahan
Kalau suatu program mendadak berhenti bekerja—entah program punya Windows, entah program lain—Vista akan menawarkan apakah pengguna ingin melaporkan kesalahan itu ke Microsoft. Idealnya, Microsoft akan mencari tahu apa yang menyebabkan kesalahan itu. Yah, kalau PCplus sih jarang mengirimkan laporan. Jadi, fitur laporan kesalahan itu PCplus matikan.
Begini cara mematikannya.
1. Klik [Start], ketikan “services” di kotak pencarian. Klik [Services] pada hasil pencarian.
2. Klik ganda pada [Windows Error Reporting Service].
3. Pada menu drop-down “Startup type”, pilih [Disabled].
4. Klik [OK].
Indeks Pencarian
PCplus perlu berpikir berulang kali untuk mematikan fitur ini. Soalnya, fitur ini sangat berguna untuk mencari file, program, atau e-mail dengan cepat. Kalau fitur ini dimatikan, pencarian file dan lain-lain yang seharusnya ketemu dalam hitungan detik, bisa baru ketemu setelah beberapa menit pencarian.
Tapi, kalau fitur ini dihidupkan, Vista akan terus menerus membuat indeks selama isi harddisk berubah. Beberapa orang yang spesifikasi komputernya pas-pasan, bolehlah mematikan fitur ini.
Cara mematikannya:
1. Klik [Start], ketikan “services” di kotak pencarian. Klik [Services] pada hasil pencarian.
2. Klik ganda pada [Windows Search].
3. Pilih [Disabled] pada menu drop-down [Startup type].
4. Klik [OK].
Sumber: PCplus
Mengubah Tampilan Windows XP
Meskipun bagus, apakah Anda bosan dengan tampilan sistem operasi yang begitu terus? Kalau iya, ada baiknya jika sekali-kali Anda mengganti gaya tampilan standar Windows ke tampilan yang luar biasa.
Ada banyak tampilan Windows XP yang bisa Anda dapatkan dengan bebas di Internet. Salah satu situs Web yang cukup terkenal dengan gratis membagikan tampilan Windows XP adalah www.themexp.org. Di sana Anda dapat men-download beragam variasi gaya tampilan Windows tanpa uang sepeser pun.
Untuk mempermudah instalasi dan penggunaan tampilan yang tersedia di situs Web tersebut, Anda disarankan meng-install software khusus, seperti StyleXP. Sayangnya StyleXP tidak sepenuhnya gratis. Anda hanya dapat menggunakannya secara bebas selama 30 hari. Untuk penggunaan lebih dari 30 hari, Anda harus membayar.
Agar Anda tidak perlu mengeluarkan uang, atau justru”mengerjai” StyleXP sehingga bisa dipakai lebih dari 30 hari, ikuti saja trik ini.
1. Pastikan file tampilan (berekstensi MSSTYLES) yang Anda sudah download telah diletakkan di C:-WINDOWS-resources-Themes-.
2. Jalankan aplikasi Group Policy Editor dengan mengklik [Start] > [Run…], ketik gpedit.msc, lalu tekan [Enter].
3. Masuklah ke folder Local Computer Policy-User Configuration-Administrative Templates-Control Panel-Display-Desktop Themes-.
4. Klik dua kali pada [Load a specific visual style file or force Windows Classic], lalu pilih [Enabled].
5. Begitu Anda mengklik [Enabled], “Path to Visual Style” yang terdapat di kotak bagian bawah akan aktif. Masukkan lokasi file MSSTYLES pada kolom yang disediakan, misalnya “%windir%-resources-Themes-Luna-Luna.msstyles” untuk tampilan standar Windows. Contoh lainnya, jika file tampilan yang Anda miliki bernama Corona12, alamatnya menjadi “%windir%-resources-Themes-Corona12-Corona12.msstyles”. Kalau file tampilan ada di komputer lain yang sejaringan, Anda dapat menggunakan format --Server-Share-namafile.msstyles. Penulisan ini harus tepat. Tapi, jika saat login Windows tidak menemukan file tampilan yang Anda tentukan, Windows akan menggunakan tampilan standar.
6. Apabila kolom “Path to Visual Style” dikosongkan, secara otomatis Windows akan mengaktifkan visual style Classic yang desainnya mirip dengan versi Windows lama.
7. Jika Anda telah menentukan visual style, klik [OK]. lalu tutup jendela Group Policy.
Sumber: PCplus
Agar Tampilan Windows Tak Berubah
Caranya adalah dengan menyembunyikan tab [Theme], tab yang biasa digunakan untuk mengubah tampilan Windows. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menyembunyikan tab [Themes].
1. Jalankan Group Policy Editor dengan cara klik [Start] > [Run…], ketik gpedit.msc, tekan [Enter].
2. Masuklah ke subfolder Desktop Themes pada Local Computer Policy-User Configuration-Administrative Templates-Control Panel-Display-.
3. Klik dua kali pada [Remove Theme option].
4. Klik radio button [Enabled] untuk menyembunyikan opsi theme.
5. Tekan tombol [OK] untuk menyetujui perubahan aturan.
6. Tutup jendela Group Policy Editor dan aktifkan Display Properties untuk melihat perubahan yang terjadi.
Sumber: PCplus
Simpan Aktivasi Windows Anda
Vendor peranti lunak lain mulai juga menerapkan teknik yang sama. Lihatlah antivirus dari Symantec atau aplikasi grafis dari Adobe. Sebelum bisa dipakai, peranti lunak harus diaktivasi dulu. Pilihan aktivasi yang umum diberikan adalah melalui Internet atau telepon.
Kenapa sih mau pakai peranti lunak harus melewati proses aktivasi? Tujuannya adalah menekan jumlah penyalahgunaan lisensi serta pembajakan. Dengan aktivasi, vendor peranti lunak dapat memastikan bahwa produk yang di-install pengguna bukan produk bajakan, tapi betul-betul pengguna yang sudah membeli lisensi dan lisensi itu digunakan dengan benar.
Anggaplah ada seorang pengguna komputer yang punya lisensi Windows untuk satu komputer. Pengguna tersebut menginstal di komputernya dan melakukan aktivasi. Ia punya komputer lain yang ia instali Windows yang sama. Windows di komputer kedua itu tidak bisa diaktivasi.
Aktivasi bisa dijadikan solusi menekan jumlah pembajakan produk bagi para pembuat peranti lunak. Tapi, cara ini bisa jadi sedikit masalah bagi pemilik lisensi resmi. Mengapa? Karena, jika pemilik komputer tidak memiliki koneksi internet, ia harus lebih repot melakukan aktivasi via telepon. Bayangkan, proses itu harus ia ulang ketika ia meng-install ulang Windows di komputernya.
Untuk masalah itu PCplus punya solusinya! Sebelum Anda melakukan install ulang Windows, ikuti dulu langkah-langkah ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Buatlah sebuah folder baru. Misalnya, folder bernama “backup” yang lokasinya ada di drive D.
3. Masuklah ke folder C:-WINDOWS-system32-. Jika Anda meng-install Windows di drive lain, Anda dapat menyesuaikan folder itu dengan drive yang Anda gunakan.
4. Pada bagian kanan jendela akan muncul sebuah informasi yang menyatakan bahwa file yang ada pada folder tersebut pada kondisi tersembunyi. Klik [Show the contents of this folder] untuk menampilkan isi dari folder system32.
5. Setelah folder system32 terbuka, carilah file bernama wpa.dbl.
6. Salin file wpa.dbl tersebut ke folder yang sebelumnya telah Anda buat (D:-backup).
Anda sudah boleh meng-install ulang Windows Anda. Setelah Windows sudah ter-install, lanjutkan pekerjaan dengan langkah-langkah ini.
1. Restart komputer dan tekan tombol [F8] pada keyboard sesaat sebelum komputer masuk ke sistem operasi Windows.
2. Pilih [Safe Mode].
3. Setelah masuk ke Windows, jalankan kembali Windows Explorer.
4. Masuklah ke folder D:-backup, tempat file backup wpa.dbl disimpan. Salin kembali file tersebut ke folder C:-WINDOWS-system32-.
5. Ketika file wpa.dbl Anda paste, akan muncul informasi bahwa file tersebut telah tersedia pada folder system32. Klik [Yes] saja.
6. Langkah terakhir, restart Windows. Windows tidak lagi meminta diaktivasi.
Ah, ada yang harus diperhatikan. Pastikan perangkat keras yang Anda gunakan tidak ada yang berubah sebelum dan sesudah Anda meng-install ulang Windows. Jika Anda menambah atau mengurangi perangkat keras komputer, trik ini tidak bisa digunakan.
Sumber: PCplus
Atur Tampilan Informasi di Windows Explorer
Folder yang berisi file yang disertai informasi detail akan ditampilkan berikut informasi detail itu. Andai saja folder yang kita buka saat ini adalah folder yang berisi file MP3 yang memiliki informasi soal judul lagu, album, tahun, dan informasi lain. Folder tersebut akan muncul dalam beberapa kolom yang berisi informasi “Name”, “Size”, “Type”, “Artist”, “Album Title”, “Year”, “Track Number”, dan “Duration” untuk setiap file.
Anda juga bisa menambahkan kolom “Genre”, “Bitrate”, “Author”, “Comment”, atau kolom lain. Anda juga bisa menghilangkan kolom yang Anda anggap tak perlu.
Untuk melakukan hal itu, ikuti saja langkah-langkah ini.
1. Jalankan Windows Explorer.
2. Masuklah ke folder yang ingin Anda atur detail-nya.
3. Kliklah [View] > [Details] untuk mengaktifkan mode Details.
4. Klik kanan pada salah satu kolom di bagian atas lalu klik menu [More…].
5. Pada bagian “Details:”, Anda dapat menentukan kolom yang akan dimunculkan dengan memberi atau menghilangkan tanda centang di bagian depan masing-masing kolom.
6. Untuk memindahkan posisi suatu kolom, Anda bisa menggunakan tombol [Move Up] dan [Move Down].
7. Anda juga bisa mengubah lebar kolom dengan mengisikan kotak “Width of selected colomn” dalam satuan piksel.
8. Setelah Anda mengatur semuanya, klik [OK].
Sumber: PCplus
Uninstall Windows XP dari Command Prompt
Salah satu fitur yang dimiliki Windows XP adalah kemampuannya melakukan uninstall XP setelah kita berhasil melakukan upgrade dari Windows 98, 98SE, atau Windows Me. Pada umumnya uninstall dilakukan melalui tool [Add/Remove Programs] di Control Panel dalam kondisi booting Windows normal.
Namun, bila cara tersebut tak berhasil, kita bisa masuk ke Safe Mode dan membuang Windows melalui Add/Remove Programs. Seandainya cara yang ini pun gagal, barangkali satu-satunya jalan adalah melalui Command Prompt.
Caranya sebagai berikut :
1. Ketikkan cd- dan tekan [Enter].
2. Ketikkan cd-windows-system32 kemudian tekan [Enter].
3. Ketikkan osuninst.exe dan tekan [Enter].
Selanjutnya ikuti petunjuk pada layar yang akan membantu mengembalikan komputer ke sistem operasi sebelumnya.
Perlu diingat, cara ini hanya bisa dilakukan apabila sebelum melakukan upgrade ke Windows XP Anda telah mem-backup sistem operasi sebelumnya, selain itu Anda harus melakukannya sebagai Administrator atau user yang memiliki akses administrator.
Sumber: PCplus
Instalasi Windows dari USB Flash Disk
Ide artikel ini bermula saat ingin memasang Windows pada nettop Telebit Nucleom AG-100. Berhubung nettop tersebut tidak memiliki CD-ROM, InfoKomputer harus menggunakan CD-ROM eksternal. Baru kemudian terpikir, bagaimana jika proses instalasi menggunakan flashdisk? Solusi ini jelas lebih praktis dan murah, karena kita tidak harus membeli CD-ROM eksternal dan tinggal memanfaatkan USB flash disk yang harganya kian terjangkau itu.
Namun untuk melakukannya, kita tidak bisa cuma menaruh file dari CD installer Windows ke flash disk. Kita harus membuat flashdisk tersebut dikenali sebagai bootdisk terlebih dulu. Satu hal yang juga krusial adalah BIOS di notebook/netbook/PC yang akan kita install harus mendukung booting melalui flash disk. Sebenarnya nyaris semua produk baru sudah mendukung hal tersebut, namun kami sarankan Anda cek BIOS PC Anda terlebih dulu.
Jika memang bisa, berikut adalah daftar kelengkapan yang Anda butuhkan.
1. Sebuah PC dengan CD-ROM (untuk melakukan proses persiapan dan transfer file)
2. CD installer Windows XP atau Vista
3. Aplikasi pendukung berupa (ketiganya tersedia di DVD InfoKomputer edisi Februari):
a. USB_PREP8
b. PeToUSB
c. Bootsect.exe
4. Flash disk dengan kapasitas minimal 1GB
Beginilah cara memasukkan installer Windows ke dalam flash disk.
1. Copy file PeToUSB.exe ke dalam folder USB_prep8.
2. Jalankan file usb_prep8.cmd dengan cara klik dua kali. File tersebut berada di dalam folder USB_Prep8. Catatan: Jika PC Anda menggunakan Windows XP2, Anda perlu unblock file tersebut agar bisa berjalan. Caranya, klik kanan>Properties>Unblock
3. Nanti akan muncul file jendela seperti gambar di bawah.
4. Tekan Enter, dan akan muncul jendela.
5. Biarkan semua setting dalam kondisi default (kecuali jika Anda ingin mengganti label drive) dan tekan Start. Ini akan menformat flash disk Anda, jadi pastikan tidak ada file penting di flash disk tersebut.
6. Setelah proses selesai, JANGAN tutup jendela PeToUSB. Biarkan terbuka.
7. Buka command prompt (caranye klik Start>Run>cmd). Pada panel command prompt, masuk ke folder di mana file bootsect.exe tersimpan. Caranya, ketik “cd namafolder”. Sebagai contoh, karena file bootsect.exe berada di dalam folder bootsect yang berada di desktop, kami mengetik “cd desktop” lalu “cd bootsect” (keduanya tanpa tanda petik).
8. Jika bootsect.exe sudah ketemu, ketik “bootsect.exe /nt52 X:” (tanpa tanda petik). Catatan: X: menunjukkan drive untuk flash disk Anda, jadi cari tahu dulu nama drive-nya. Pada kasus kami, nama drive adalah L sehingga perintahnya menjadi “bootsect.exe /nt52 L:”
9. Jika langkah 9 dilakukan dengan benar, akan muncul pesan “Bootcode was successfully updated on all targeted volumes”. Tutup jendela command tersebut dan jendela PeToUSB. catatan: jangan menutup jendela USB_Prep8. Jendela USB_Prep8 harus tetap terbuka.
10. Ketika Anda menutup jendela PeToUSB, di jendela USB_Prep8 secara otomatis akan muncul pilihan menu seperti gambar di bawah. Jika tidak, coba tekan Enter.
11. Pada tahap ini Anda sebenarnya cuma melakukan setting untuk Prep8, cuma caranya adalah memilih berdasarkan nomor menu. Yang harus Anda ganti adalah:
a. Menu 1: memilih drive tempat Windows XP (atau CD-ROM Anda). Caranya klik 1, nanti akan keluar Explorer untuk memilih drive. Pilih nama drive (di PC kami adalah C).
b. Menu 2: memilih Virtual TempDrive, atau drive virtual di harddisk PC Anda sebagai tempat menyimpan data sementara (sebelum dipindahkan ke flash disk). Pilih drive yang tidak ada di PC Anda, misalkan drive T.
c. Menu 3: untuk memilih drive flash disk Anda. Tekan 3 dan pilih drive flash disk yang ingin Anda masukkan Windows.
d. Menu 4: menu ini untuk menjalankan proses selanjutnya. Jika sudah menjalankan menu 1 sampai 3, Anda langsung jalankan menu 4 ini.
12. Nanti akan muncul pop-up window yang akan langsung menghapus drive sementara (yang kita lakukan di menu 2). Tekan Yes.
13. Setelah itu, proses transfer file installer Windows berjalan. Ada dua proses terjadi di sini. Pertama proses transfer file dari CD-ROM ke harddisk, dan kedua dari harddisk ke flash disk. Lamanya proses tergantung kecepatan CD-ROM maupun flash disknya, dan dalam kasus kami sekitar 30 menit.
14. Setelah itu, kita tinggal tancapkan flash disk tersebut ke PC yang akan kita install, dan atur prioritas booting ke flash disk. Ketika dinyalakan, ada dua pilihan yang tersedia. Pilih pilihan nomor 1(TXT Mode Setup Windows XP).
Setelah itu, proses instalasi berjalan seperti biasa, termasuk melakukan proses booting ulang. Tidak ada yang perlu Anda lakukan di sini, cukup tunggu sampai proses instalasi selesai. Yang perlu diperhatikan adalah flash disk tidak boleh dicabut sampai proses selesai (sudah masuk Windows).
Nah, sekarang proses instalasi Windows bisa dilakukan meski Anda tidak memiliki CD-ROM. Praktis kan?
Sumber: InfoKomputer